Senin, 03 Oktober 2016

Korelasi Antara Pair Mata Uang di Pasar Forex

Sebagai seorang Forex Trader jika Anda menganalisa beberapa pasangan mata uang yang berbeda untuk menentukan posisi terbaik yang akan anda ambil dalam perdagangan Forex, Anda harus menyadari korelasi dari pasangan mata uang antara satu dengan yang lainnya. Ada 2 alasan utama untuk hal itu :
  • Anda harus menghindari mengambil posisi yang sama dengan beberapa pasangan mata uang yang berkorelasi dengan itu di saat yang sama, Sehingga Anda tidak menggandakan resiko Anda .
  • Selain itu, Anda juga harus menghindari mengambil posisi untuk beberapa pasangan mata uang yang berbeda sekaligus, dimana itu nantinya bergerak saling berlawanan antara satu dengan yang lainnya.
Jika Anda memahami korelasi pasangan mata uang, itu akan membantu Anda untuk memprediksi arah dan pergerakan sebuah pasangan mata uang , melalui indikasi yang Anda lihat pada pasangan mata uang lainnya yang berkorelasi dengan pasangan mata uang tersebut.
Sekarang akan saya coba jelaskan kenapa memahami korelasi pasangan mata uang itu bisa membantu.
Mari kita mulai dengan 4 pasangan mata uang utama yaitu EUR/USD , GBP/USD , USD/JPY dan USD/CHF.
Dari kedua pasangan mata uang yang pertama yaitu EUR/USD dan GBPUSD, USD bekerja sebagai uang. Seperti yang sudah Anda ketahui, mata uang pertama dalam sebuah pasangan mata uang berfungsi sebagai komoditas dan yang kedua berfungsi sebagai uang. Jadi disaat Anda membeli EUR/USD itu berarti Anda membayar dengan USD untuk membeli Euro. Di dalam pasangan EUR/USD dan GBP/USD, mata uang yang bekerja sebagai uang adalah sama yaitu USD. Dan yang berfungsi sebagai Komoditas dalam pasangan ini keduanya saling berkaitan sebagai dua negara dengan kekuatan besar di Eropa.Kedua mata uang ini sangat berhubungan dan terkait satu sama lain. 99 % dari pergerakan keduanya menuju pada arah yang sama dan menunjukkan signal Beli atau Jual yang sama.
Karena beberapa sebab khusus seperti krisis ekonomi, pergerakan keduanya mungkin bisa menjadi sedikit berbeda tapi bias utama keduanya masih tetap sama . Apa artinya ? Ini berarti jika EUR/USD menunjukkan signal Beli , GBP/USD seharusnya juga menunjukkan signal Beli meskipun mungkin ada perbedaan kecil dalam hal kekuatan dan bentuk signal . Jika Anda menganalisa pasar dan entah bagaimana Anda sampai pada kesimpulan bahwa Anda memutuskan untuk Sell EUR/USD dan disaat yang sama Anda memutuskan untuk Buy GBP/USD, itu berarti ada yang salah dengan analisa Anda. Salah satu dari analisa Anda salah. Jadi sebaiknya Anda tidak mengambil posisi apapun dulu sampai Anda melihat signal yang sama di kedua pasangan mata uang ini. Dan tentu saja disaat kedua pasangan ini benar-benar menunjukkan signal menuju dua arah yang berbeda ( jarang terjadi ), itu akan menjadi signal untuk memperdagangkan EUR/GBP .
USD/CHF dan USD/JPY juga berperilaku mirip dengan itu tapi tidak sama persis seperti EUR/USD dan GBP/USD. Karena dalam pasangan USD/CHF dan USD/JPY yang berfungsi sebagai uang adalah mata uang yang berbeda. Swiss Franc dan Yen Jepang memiliki beberapa kesamaan karena keduanya adalah negara konsumen minyak tetapi volume industri perdagangan di Jepang yang membuat Yen menjadi berbeda. Secara umum, ketika Anda menganalisa empat pasangan mata uang utama, jika Anda mendapati signal Beli di EUR/USD dan GBP/USD seharusnya Anda akan melihat signal Jual di USD/JPY. Jika disaat yang bersamaan Anda juga melihat signal Jual di USD/CHF maka analisa Anda akan lebih meyakinkan.
Jika tidak seperti itu, sebaiknya Anda mengulang dan merevisi analisa Anda. EUR/USD , GBP/USD , AUD/USD , NZD/USD , GBP/JPY , EUR/JPY , AUD/JPY dan NZD/JPY biasanya memiliki arah yang sama. Hanya pola gerakan mereka yang kadang-kadang membuat menjadi lebih mirip satu sama lain dan kadang-kadang tidak begitu mirip. Asumsikan itu semua trendnya sedang turun, masing-masing yang berbeda hanya seberapa cepat dan seberapa dalam itu turun. Tapi secara garis besar semuanya turun.
Posisi apa yang sebaiknya diambil dari pilihan Signal yang ada
Jika saya mendapati signal Jual di pair EUR/USD dan GBP/USD dan signal Beli di USDJPY, saya lebih memilih untuk mengambil posisi Jual di salah satu pair EUR/USD atau GBP/USD karena gerakannya ke bawah biasanya lebih kuat daripada gerakan pair USD/JPY ke atas. Profit yang bisa didapat lebih banyak dengan memilih mengambil posisi itu. Sebaiknya tidak mengambil posisi Jual di EUR/USD atau GBP/USD, dan sekaligus posisi Beli di USD/JPY pada saat yang sama. Karena jika salah satu ternyata arahnya salah, semuanya akan salah. Jadi anda tidak menggandakan resiko anda dengan mengambil dua posisi yang berlawanan dengan dua pasangan mata uang yang bergerak melawan satu sama lain. KECUALI, anda memiliki equity yang sanggup menahan bila ternyata semua arahnya salah ( Sanggup menahan dengan Leverage dan Lot yang anda setting). Dan entah apakah anda set Stop Loss dari awal atau Cut Loss di tengah jalan itu adalah kerugian dalam batas yang masih bisa anda tanggung.
Perkecualian ini perlu saya sampaikan karena anda mungkin mempunyai ide bahwa bisa saja mengambil posisi di semua pair itu sekaligus dan kalau ternyata arahnya benar maka profitnya akan maksimal. Karena disaat salah satu arahnya benar, semuanya akan benar dan bisa jadi semuanya akan menyentuh Take Profit yang anda set untuk masing-masing posisi. Jadi dalam batas tertentu, resiko kalau salah satu arahnya salah semuanya menjadi salah itu worth it untuk ditempuh karena potensi profitnya, tapi kalau anda ingin menempuh itu sebaiknya tetap memperhatikan sisi Money Management dan Risk Management.
Anda bisa mengharapkan profit maksimal tapi tetap harus memperhitungkan kemungkinan terburuk yang mungkin bisa terjadi. Kalau dengan Leverage dan Lot yang anda set membuka semua posisi tersebut sekaligus ketahanan akun anda masih di kisaran 1000 pips maka itu aman untuk dilakukan. Tapi kalau dengan membuka semua posisi sekaligus membuat ketahanan akun anda menjadi begitu tipis misal cuma 200 pips, maka itu terlalu beresiko untuk anda tempuh. Kalau kemungkinan terburuk terjadi anda bisa mengalami Margin Call. Kalau ternyata akhirnya arahnya benar dan anda mendapatkan profit maksimal, sebelum sampai di titik itu anda akan mengalami sport jantung yang luar biasa kalau misal itu floating dulu sebelum menuju arah yang benar.
Menempuh resiko yang terlalu besar akan membuat anda sangat khawatir dengan apa yang terjadi di dalam trading. Jadi posisi apapun yang kita ambil sebaiknya harus tetap memperhatikan Risk Management. Lebih baik profit sedikit tapi konsisten dan tidak menempuh resiko yang terlalu besar, daripada profit besar sekali-sekali tapi menempuh resiko yang terlalu tinggi. Satu, dua atau tiga kali mungkin kita bisa selamat dan profit. Tapi dengan selalu menempuh resiko yang terlalu tinggi maka sekali itu salah akibatnya akan fatal. Tidak ada hal yang 100% pasti di Forex semua hanya analisa, jadi pepatah “Sepandai-pandainya pembalap pasti akan jatuh juga” sangat berlaku di Forex. Selalu gunakan Risk Management yang baik untuk memastikan anda menempuh resiko dalam batas yang masih bisa anda tanggung.
Cara menggunakan korelasi pasangan mata uang untuk memprediksi arah pergerakan pasar
Ketika anda mendapati indikasi untuk sebuah pair tapi anda masih butuh konfirmasi untuk mengambil posisi, anda bisa merujuk pada pasangan mata uang lain yang berkorelasi dengan itu. Dengan kata lain melakukan konfirmasi silang dengan pasangan mata uang lain yang berkorelasi dengan itu. Misalnya anda melihat MACD Divergence di chart USD/CAD dengan time frame H4, tapi tidak ada “Close Support Breakout” di chart USD/CAD time frame H1 dan H4. Anda ingin mengambil posisi Sell tapi masih perlu konfirmasi. Jika anda menunggu semuanya menjadi jelas mungkin itu sudah terlambat dan anda kehilangan kesempatan.
Anda bisa memeriksa pair mata uang yang berkorelasi dengan USD/CAD seperti USD/SGD. Dan jika anda melihat support breakout disitu, anda bisa mengambil posisi Sell di USD/CAD. Sekarang pertanyaannya adalah kenapa tidak mengambil posisi Sell USD/SGD saja dan hanya menggunakan support breakout nya untuk mengambil posisi Sell USD/CAD? Itu karena gerakan USD/CAD lebih kuat dan lebih menguntungkan. Turunnya akan lebih kuat dan dalam jadi pips dan profit yang bisa didapat akan lebih banyak. Jadi sebaiknya pair USD/SGD hanya digunakan sebagai indikator untuk trading di pair USD/CAD.
Kadang terjadi setelah kita mengambil posisi di sebuah pasangan mata uang, itu tidak berjalan dengan baik dan kita tidak tahu apakah itu adalah keputusan yang baik atau tidak. Di sisi lain, Anda tidak melihat indikasi yang kuat pada pair tersebut untuk membantu kita memutuskan apakah sebaiknya kita menahan posisi atau menutupnya. Dalam kasus tersebut, kita bisa memeriksa pair mata uang lain yang berkorelasi dengan itu dan mencari indikasi kelanjutan trend atau akan terjadi reversal.
Ini bisa membantu kita untuk memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan untuk posisi yang kita miliki. Kadang-kadang, beberapa pair mata uang yang berkorelasi tidak bergerak dengan cara yang seharusnya. Sebagai contoh EUR/USD dan USD/JPY naik pada saat yang sama, sedangkan biasanya bergerak berlawanan satu sama lain. Hal ini bisa terjadi ketika nilai Euro naik dan nilai USD tidak mengalami perubahan yang signifikan, tapi pada saat yang sama nilai JPY turun karena beberapa alasan. Dalam kasus ini, kita bisa menggunakan tabel di bawah untuk membantu menemukan sebuah pair mata uang yang bisa kita perdagangkan yang pergerakannya diperkuat oleh sebuah gerakan yang tidak biasa dari 2 pair mata uang yang lain. Dalam contoh ini, jika EUR/USD dan USD/JPY naik pada saat yang sama, EUR/JPY akan naik jauh lebih kuat (lihat tabel di bawah). Atau jika EUR/USD naik dan AUD/USD turun pada saat yang sama, maka EUR/AUD naik dengan kuat .
Contoh lain yang penting :
Jika EUR/USD naik dan GBP/USD turun pada saat yang sama, EUR/GBP naik dengan kuat. Mungkin ini adalah kasus yang paling penting dan bisa kita jadikan acuan untuk melakukan trading berdasarkan aturan ini. Karena EUR/USD dan GBP/USD biasanya adalah pair yang paling sering kita transaksikan. Kadang terjadi pair EUR/USD dan GBP/USD bergerak berlawanan satu sama lain dan itu adalah waktu terbaik untuk trading di pair EUR/GBP. Sekarang Anda tahu kenapa pair EUR/GBP tidak sering bergerak secara signifikan. Hal ini karena pair EUR/USD dan GBP/USD seringnya bergerak dalam arah/trend yang sama.
Misalnya EUR/USD dan GBP/USD naik pada saat yang sama sehingga EUR/GBP tidak menunjukkan pergerakan yang signifikan karena ketika EUR/USD dan GBP/USD naik atau turun di saat yang sama itu membuat EUR/GBP tidak bergerak secara signifikan ke suatu arah( Anda pasti tahu kenapa pasangan mata uang naik atau turun. Sebuah pair akan naik ketika nilai mata uang pertama naik atau nilai mata uang kedua turun. Misal pair EUR/USD naik jika nilai Euro naik atau nilai USD turun. Jika keduanya terjadi pada saat yang sama maka EUR/USD naik dengan lebih kuat).
Tabel di bawah ini mencakup hampir semua gerakan pair yang tidak seperti biasanya dan efeknya terhadap pair mata uang ketiga.
tabel korelasi pair di pasar forex
Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda yang berkecimpung sebagai Forex Trader. Hafalkan Korelasi antar pair mata uang ini sampai anda hafal di luar kepala, dan itu akan membantu anda untuk lebih cepat dalam melakukan analisa.

0 komentar:

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Posting Komentar