Sebagai seorang Forex Trader jika Anda
menganalisa beberapa pasangan mata uang yang berbeda untuk menentukan
posisi terbaik yang akan anda ambil dalam perdagangan Forex, Anda harus
menyadari korelasi dari pasangan mata uang antara satu dengan yang
lainnya. Ada 2 alasan utama untuk hal itu :
- Anda harus menghindari mengambil posisi yang sama dengan beberapa pasangan mata uang yang berkorelasi dengan itu di saat yang sama, Sehingga Anda tidak menggandakan resiko Anda .
- Selain itu, Anda juga harus menghindari mengambil posisi untuk beberapa pasangan mata uang yang berbeda sekaligus, dimana itu nantinya bergerak saling berlawanan antara satu dengan yang lainnya.
Jika Anda memahami korelasi pasangan mata
uang, itu akan membantu Anda untuk memprediksi arah dan pergerakan
sebuah pasangan mata uang , melalui indikasi yang Anda lihat pada
pasangan mata uang lainnya yang berkorelasi dengan pasangan mata uang
tersebut.
Sekarang akan saya coba jelaskan kenapa memahami korelasi pasangan mata uang itu bisa membantu.
Mari kita mulai dengan 4 pasangan mata uang utama yaitu EUR/USD , GBP/USD , USD/JPY dan USD/CHF.
Dari kedua pasangan mata uang yang
pertama yaitu EUR/USD dan GBPUSD, USD bekerja sebagai uang. Seperti yang
sudah Anda ketahui, mata uang pertama dalam sebuah pasangan mata uang
berfungsi sebagai komoditas dan yang kedua berfungsi sebagai uang. Jadi
disaat Anda membeli EUR/USD itu berarti Anda membayar dengan USD untuk
membeli Euro. Di dalam pasangan EUR/USD dan GBP/USD, mata uang yang
bekerja sebagai uang adalah sama yaitu USD. Dan yang berfungsi sebagai
Komoditas dalam pasangan ini keduanya saling berkaitan sebagai dua
negara dengan kekuatan besar di Eropa.Kedua mata uang ini sangat
berhubungan dan terkait satu sama lain. 99 % dari pergerakan keduanya
menuju pada arah yang sama dan menunjukkan signal Beli atau Jual yang
sama.
Karena beberapa sebab khusus seperti
krisis ekonomi, pergerakan keduanya mungkin bisa menjadi sedikit berbeda
tapi bias utama keduanya masih tetap sama . Apa artinya ? Ini berarti
jika EUR/USD menunjukkan signal Beli , GBP/USD seharusnya juga
menunjukkan signal Beli meskipun mungkin ada perbedaan kecil dalam hal
kekuatan dan bentuk signal . Jika Anda menganalisa pasar dan entah
bagaimana Anda sampai pada kesimpulan bahwa Anda memutuskan untuk Sell
EUR/USD dan disaat yang sama Anda memutuskan untuk Buy GBP/USD, itu
berarti ada yang salah dengan analisa Anda. Salah satu dari analisa Anda
salah. Jadi sebaiknya Anda tidak mengambil posisi apapun dulu sampai
Anda melihat signal yang sama di kedua pasangan mata uang ini. Dan tentu
saja disaat kedua pasangan ini benar-benar menunjukkan signal menuju
dua arah yang berbeda ( jarang terjadi ), itu akan menjadi signal untuk
memperdagangkan EUR/GBP .
USD/CHF dan USD/JPY juga berperilaku
mirip dengan itu tapi tidak sama persis seperti EUR/USD dan GBP/USD.
Karena dalam pasangan USD/CHF dan USD/JPY yang berfungsi sebagai uang
adalah mata uang yang berbeda. Swiss Franc dan Yen Jepang memiliki
beberapa kesamaan karena keduanya adalah negara konsumen minyak tetapi
volume industri perdagangan di Jepang yang membuat Yen menjadi berbeda.
Secara umum, ketika Anda menganalisa empat pasangan mata uang utama,
jika Anda mendapati signal Beli di EUR/USD dan GBP/USD seharusnya Anda
akan melihat signal Jual di USD/JPY. Jika disaat yang bersamaan Anda
juga melihat signal Jual di USD/CHF maka analisa Anda akan lebih
meyakinkan.
Jika tidak seperti itu, sebaiknya Anda
mengulang dan merevisi analisa Anda. EUR/USD , GBP/USD , AUD/USD ,
NZD/USD , GBP/JPY , EUR/JPY , AUD/JPY dan NZD/JPY biasanya memiliki arah
yang sama. Hanya pola gerakan mereka yang kadang-kadang membuat menjadi
lebih mirip satu sama lain dan kadang-kadang tidak begitu mirip.
Asumsikan itu semua trendnya sedang turun, masing-masing yang berbeda
hanya seberapa cepat dan seberapa dalam itu turun. Tapi secara garis
besar semuanya turun.
Posisi apa yang sebaiknya diambil dari pilihan Signal yang ada
Jika saya mendapati signal Jual di pair
EUR/USD dan GBP/USD dan signal Beli di USDJPY, saya lebih memilih untuk
mengambil posisi Jual di salah satu pair EUR/USD atau GBP/USD karena
gerakannya ke bawah biasanya lebih kuat daripada gerakan pair USD/JPY ke
atas. Profit yang bisa didapat lebih banyak dengan memilih mengambil
posisi itu. Sebaiknya tidak mengambil posisi Jual di EUR/USD atau
GBP/USD, dan sekaligus posisi Beli di USD/JPY pada saat yang sama.
Karena jika salah satu ternyata arahnya salah, semuanya akan salah. Jadi
anda tidak menggandakan resiko anda dengan mengambil dua posisi yang
berlawanan dengan dua pasangan mata uang yang bergerak melawan satu sama
lain. KECUALI, anda memiliki equity yang sanggup menahan bila ternyata
semua arahnya salah ( Sanggup menahan dengan Leverage dan Lot yang anda
setting). Dan entah apakah anda set Stop Loss dari awal atau Cut Loss di
tengah jalan itu adalah kerugian dalam batas yang masih bisa anda
tanggung.
Perkecualian ini perlu saya sampaikan
karena anda mungkin mempunyai ide bahwa bisa saja mengambil posisi di
semua pair itu sekaligus dan kalau ternyata arahnya benar maka profitnya
akan maksimal. Karena disaat salah satu arahnya benar, semuanya akan
benar dan bisa jadi semuanya akan menyentuh Take Profit yang anda set
untuk masing-masing posisi. Jadi dalam batas tertentu, resiko kalau
salah satu arahnya salah semuanya menjadi salah itu worth it untuk
ditempuh karena potensi profitnya, tapi kalau anda ingin menempuh itu
sebaiknya tetap memperhatikan sisi Money Management dan Risk Management.
Anda bisa mengharapkan profit maksimal
tapi tetap harus memperhitungkan kemungkinan terburuk yang mungkin bisa
terjadi. Kalau dengan Leverage dan Lot yang anda set membuka semua
posisi tersebut sekaligus ketahanan akun anda masih di kisaran 1000 pips
maka itu aman untuk dilakukan. Tapi kalau dengan membuka semua posisi
sekaligus membuat ketahanan akun anda menjadi begitu tipis misal cuma
200 pips, maka itu terlalu beresiko untuk anda tempuh. Kalau kemungkinan
terburuk terjadi anda bisa mengalami Margin Call. Kalau ternyata
akhirnya arahnya benar dan anda mendapatkan profit maksimal, sebelum
sampai di titik itu anda akan mengalami sport jantung yang luar biasa
kalau misal itu floating dulu sebelum menuju arah yang benar.
Menempuh resiko yang terlalu besar akan
membuat anda sangat khawatir dengan apa yang terjadi di dalam trading.
Jadi posisi apapun yang kita ambil sebaiknya harus tetap memperhatikan
Risk Management. Lebih baik profit sedikit tapi konsisten dan tidak
menempuh resiko yang terlalu besar, daripada profit besar sekali-sekali
tapi menempuh resiko yang terlalu tinggi. Satu, dua atau tiga kali
mungkin kita bisa selamat dan profit. Tapi dengan selalu menempuh resiko
yang terlalu tinggi maka sekali itu salah akibatnya akan fatal. Tidak
ada hal yang 100% pasti di Forex semua hanya analisa, jadi pepatah
“Sepandai-pandainya pembalap pasti akan jatuh juga” sangat berlaku di
Forex. Selalu gunakan Risk Management yang baik untuk memastikan anda
menempuh resiko dalam batas yang masih bisa anda tanggung.
Cara menggunakan korelasi pasangan mata uang untuk memprediksi arah pergerakan pasar
Ketika anda mendapati indikasi untuk
sebuah pair tapi anda masih butuh konfirmasi untuk mengambil posisi,
anda bisa merujuk pada pasangan mata uang lain yang berkorelasi dengan
itu. Dengan kata lain melakukan konfirmasi silang dengan pasangan mata
uang lain yang berkorelasi dengan itu. Misalnya anda melihat MACD
Divergence di chart USD/CAD dengan time frame H4, tapi tidak ada “Close
Support Breakout” di chart USD/CAD time frame H1 dan H4. Anda ingin
mengambil posisi Sell tapi masih perlu konfirmasi. Jika anda menunggu
semuanya menjadi jelas mungkin itu sudah terlambat dan anda kehilangan
kesempatan.
Anda bisa memeriksa pair mata uang yang
berkorelasi dengan USD/CAD seperti USD/SGD. Dan jika anda melihat
support breakout disitu, anda bisa mengambil posisi Sell di USD/CAD.
Sekarang pertanyaannya adalah kenapa tidak mengambil posisi Sell USD/SGD
saja dan hanya menggunakan support breakout nya untuk mengambil posisi
Sell USD/CAD? Itu karena gerakan USD/CAD lebih kuat dan lebih
menguntungkan. Turunnya akan lebih kuat dan dalam jadi pips dan profit
yang bisa didapat akan lebih banyak. Jadi sebaiknya pair USD/SGD hanya
digunakan sebagai indikator untuk trading di pair USD/CAD.
Kadang terjadi setelah kita mengambil
posisi di sebuah pasangan mata uang, itu tidak berjalan dengan baik dan
kita tidak tahu apakah itu adalah keputusan yang baik atau tidak. Di
sisi lain, Anda tidak melihat indikasi yang kuat pada pair tersebut
untuk membantu kita memutuskan apakah sebaiknya kita menahan posisi atau
menutupnya. Dalam kasus tersebut, kita bisa memeriksa pair mata uang
lain yang berkorelasi dengan itu dan mencari indikasi kelanjutan trend
atau akan terjadi reversal.
Ini bisa membantu kita untuk memutuskan
apa yang sebaiknya dilakukan untuk posisi yang kita miliki.
Kadang-kadang, beberapa pair mata uang yang berkorelasi tidak bergerak
dengan cara yang seharusnya. Sebagai contoh EUR/USD dan USD/JPY naik
pada saat yang sama, sedangkan biasanya bergerak berlawanan satu sama
lain. Hal ini bisa terjadi ketika nilai Euro naik dan nilai USD tidak
mengalami perubahan yang signifikan, tapi pada saat yang sama nilai JPY
turun karena beberapa alasan. Dalam kasus ini, kita bisa menggunakan
tabel di bawah untuk membantu menemukan sebuah pair mata uang yang bisa
kita perdagangkan yang pergerakannya diperkuat oleh sebuah gerakan yang
tidak biasa dari 2 pair mata uang yang lain. Dalam contoh ini, jika
EUR/USD dan USD/JPY naik pada saat yang sama, EUR/JPY akan naik jauh
lebih kuat (lihat tabel di bawah). Atau jika EUR/USD naik dan AUD/USD
turun pada saat yang sama, maka EUR/AUD naik dengan kuat .
Contoh lain yang penting :
Jika EUR/USD naik dan GBP/USD turun pada
saat yang sama, EUR/GBP naik dengan kuat. Mungkin ini adalah kasus yang
paling penting dan bisa kita jadikan acuan untuk melakukan trading
berdasarkan aturan ini. Karena EUR/USD dan GBP/USD biasanya adalah pair
yang paling sering kita transaksikan. Kadang terjadi pair EUR/USD dan
GBP/USD bergerak berlawanan satu sama lain dan itu adalah waktu terbaik
untuk trading di pair EUR/GBP. Sekarang Anda tahu kenapa pair EUR/GBP
tidak sering bergerak secara signifikan. Hal ini karena pair EUR/USD dan
GBP/USD seringnya bergerak dalam arah/trend yang sama.
Misalnya EUR/USD dan GBP/USD naik pada
saat yang sama sehingga EUR/GBP tidak menunjukkan pergerakan yang
signifikan karena ketika EUR/USD dan GBP/USD naik atau turun di saat
yang sama itu membuat EUR/GBP tidak bergerak secara signifikan ke suatu
arah( Anda pasti tahu kenapa pasangan mata uang naik atau turun. Sebuah
pair akan naik ketika nilai mata uang pertama naik atau nilai mata uang
kedua turun. Misal pair EUR/USD naik jika nilai Euro naik atau nilai USD
turun. Jika keduanya terjadi pada saat yang sama maka EUR/USD naik
dengan lebih kuat).
Tabel di bawah ini mencakup hampir semua gerakan pair yang tidak seperti biasanya dan efeknya terhadap pair mata uang ketiga.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda
yang berkecimpung sebagai Forex Trader. Hafalkan Korelasi antar pair
mata uang ini sampai anda hafal di luar kepala, dan itu akan membantu
anda untuk lebih cepat dalam melakukan analisa.
0 komentar:
Posting Komentar