Disaat trading Price Action dengan signal seperti Impulsive Move,
Pin Bar, Inside Bar, Shaved Bar dsb, sangat penting untuk menunggu Bar
atau Candle close terlebih dahulu. Jika candle belum benar-benar close
maka candle ”still in play” meskipun sepertinya sebuah formasi Price
Action akan terjadi. Ibaratnya seperti Sepakbola jika peluit panjang
belum dibunyikan maka apapun masih bisa terjadi. Dan sudah sering
terjadi hasil akhir sebuah pertandingan sepakbola berubah di masa injury
time.
Di dalam Price Action, sebuah formasi baru valid terbentuk jika
candle sudah close. Sekali itu sudah close maka itu sudah final, tidak
akan bisa berubah lagi dan akan tetap menjadi seperti itu. Jika anda
pernah merasakan mengambang untuk mengambil sebuah posisi, maka tunggu
sampai candle terbentuk secara utuh dan close. Itu berarti signal sudah
clear dan tidak ada lagi hal yang bisa berubah.
Seperti perumpamaan sepakbola di atas, ada hal penting lain dalam trading Price Action dan menunggu candle close…
Sering terjadi entah di timeframe berapapun, Price Action dominan ke
satu arah di sebagian besar candle tapi akhirnya berbalik arah dengan
kuat di akhir candle. Institutional Trader tahu bahwa Retail Trader
lebih ceroboh dan tidak sedisiplin mereka.
Institutional Trader tahu candle yang sedang terbentuk bisa menjebak
trader untuk mempercayai kalau seolah candle akan terbentuk menjadi
Engulfing Candle atau reversal candle misalnya kemudian membelokkan
harga di menit-menit akhir disaat trader sudah terjebak di arah yang
salah dan berharap harga menjadi lebih rendah atau tinggi.
Sering juga terjadi market berbalik arah di akhir sesi atau akhir
sebuah major trend dimana para trader yang posisinya salah berharap
harga kembali ke entry point mereka sebelum sesi ditutup. Kalau mereka
melakukan itu, misal harga bergerak bullish dengan kuat di hari itu,
anda akan sering melihat harga akan sedikit turun di sekitar 30 menit
menjelang sesi berakhir. Karena Institutional Trader sudah mengambil
posisi untuk keluar.
Selain itu, banyak dari aktifitas trading saat ini dilakukan melalui
algoritma dimana disaat keluar dari posisi menyebabkan lonjakan harga
yang kuat sebelum market tutup. Anda akan sering menemui ini di sesi US
karena para trader berusaha menghilangkan risiko dengan tidak memegang
posisi sampai pembukaan hari pasar berikutnya. Contoh lain yang sering
terjadi di sesi London dimana anda akan sering melihat dorongan yang
kuat pada akhir sesi hanya untuk melihat gerakan harga mengendur di
penutupan sesi london. Semacam balon yang ditiup dengan kuat dan
tiba-tiba dilepaskan ( balon kembali mengempis secara drastis ).
Jadi sekali lagi pointnya sebuah signal Price Action baru benar-benar
konfirm kalau candle sudah close dan sebelum itu apapun masih bisa
terjadi.
Terakhir, jika ada gerakan sangat kuat menjelang penutupan, setelah
candle close seringnya itu menunjukkan tujuan akhir pasar dalam
pergerakan atau trend saat itu. Menutup menuju tertinggi / terendah dari
candle sering menunjukkan ada sedikit aksi take profit. Sehingga jika
anda mempunyai posisi ke arah major trend, ini bisa menjadi tanda
konfirmasi yang baik. Tapi jika anda dalam posisi Long atau Buy dan
candle ditutup dengan penolakan harga yang kuat ( sumbu di bagian atas
), itu biasanya harga akan berbalik arah. Karena itu berarti harga gagal
untuk mempertahankan harga tertinggi yang kuat sampai penutupan candle.
0 komentar:
Posting Komentar