Senin, 03 Oktober 2016

Trading Dengan Pembukaan Dan Penutupan Candle

Disaat trading Price Action dengan signal seperti Impulsive Move, Pin Bar, Inside Bar, Shaved Bar dsb, sangat penting untuk menunggu Bar atau Candle close terlebih dahulu. Jika candle belum benar-benar close maka candle ”still in play” meskipun sepertinya sebuah formasi Price Action akan terjadi. Ibaratnya seperti Sepakbola jika peluit panjang belum dibunyikan maka apapun masih bisa terjadi. Dan sudah sering terjadi hasil akhir sebuah pertandingan sepakbola berubah di masa injury time.
Di dalam Price Action, sebuah formasi baru valid terbentuk jika candle sudah close. Sekali itu sudah close maka itu sudah final, tidak akan bisa berubah lagi dan akan tetap menjadi seperti itu. Jika anda pernah merasakan mengambang untuk mengambil sebuah posisi, maka tunggu sampai candle terbentuk secara utuh dan close. Itu berarti signal sudah clear dan tidak ada lagi hal yang bisa berubah.
Seperti perumpamaan sepakbola di atas, ada hal penting lain dalam trading Price Action dan menunggu candle close…
Sering terjadi entah di timeframe berapapun, Price Action dominan ke satu arah di sebagian besar candle tapi akhirnya berbalik arah dengan kuat di akhir candle. Institutional Trader tahu bahwa Retail Trader lebih ceroboh dan tidak sedisiplin mereka.
Institutional Trader tahu candle yang sedang terbentuk bisa menjebak trader untuk mempercayai kalau seolah candle akan terbentuk menjadi Engulfing Candle atau reversal candle misalnya kemudian membelokkan harga di menit-menit akhir disaat trader sudah terjebak di arah yang salah dan berharap harga menjadi lebih rendah atau tinggi.
candlestick
Sering juga terjadi market berbalik arah di akhir sesi atau akhir sebuah major trend dimana para trader yang posisinya salah berharap harga kembali ke entry point mereka sebelum sesi ditutup. Kalau mereka melakukan itu, misal harga bergerak bullish dengan kuat di hari itu, anda akan sering melihat harga akan sedikit turun di sekitar 30 menit menjelang sesi berakhir. Karena Institutional Trader sudah mengambil posisi untuk keluar.
Selain itu, banyak dari aktifitas trading saat ini dilakukan melalui algoritma dimana disaat keluar dari posisi menyebabkan lonjakan harga yang kuat sebelum market tutup. Anda akan sering menemui ini di sesi US karena para trader berusaha menghilangkan risiko dengan tidak memegang posisi sampai pembukaan hari pasar berikutnya. Contoh lain yang sering terjadi di sesi London dimana anda akan sering melihat dorongan yang kuat pada akhir sesi hanya untuk melihat gerakan harga mengendur di penutupan sesi london. Semacam balon yang ditiup dengan kuat dan tiba-tiba dilepaskan ( balon kembali mengempis secara drastis ).
Jadi sekali lagi pointnya sebuah signal Price Action baru benar-benar konfirm kalau candle sudah close dan sebelum itu apapun masih bisa terjadi.
Terakhir, jika ada gerakan sangat kuat menjelang penutupan, setelah candle close seringnya itu menunjukkan tujuan akhir pasar dalam pergerakan atau trend saat itu. Menutup menuju tertinggi / terendah dari candle sering menunjukkan ada sedikit aksi take profit. Sehingga jika anda mempunyai posisi ke arah major trend, ini bisa menjadi tanda konfirmasi yang baik. Tapi jika anda dalam posisi Long atau Buy dan candle ditutup dengan penolakan harga yang kuat ( sumbu di bagian atas ), itu biasanya harga akan berbalik arah. Karena itu berarti harga gagal untuk mempertahankan harga tertinggi yang kuat sampai penutupan candle.

0 komentar:

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Posting Komentar